Sampai saat ini masih banyak orang-orang yang menyamakan antara psikolog pendidikan da psikolog sekolah, dan terkadang tugas antara psikolog pendidikan dan psikolog sekolah saling tumpang – tindih. Tetapi psikolog pendidikan dan sekolah adalah dua hal yang berbeda. Perbedaan antara psikolog pendidikan dan psikolog sekolah terletak pada tugas dan kewajibannya.
Perbedaan antara psikolog pendidikan dan psikolog sekolah yaitu:
Psikolog sekolahbekerja dalam ruang lingkup sekolah dan berkewajiban untuk meningkatkan kualitas sekolah agar sekolah tersebut memiliki mutu yang lebih baik. Psikolog sekolah juga memiliki kewajiban untuk memberikan penilaian terhadap kualitas guru dan memberikan inovasi baru bagi guru dalam mengajar sedangkan Psikolog pendidikan memiliki ruang lingkup kerja yang luas. Psikolog pendidikan menyelesaikan masalah pendidikan sejak pendidikan pra sekolah hingga perguruan tinggi, setting kelas, sistem sekolah, dan sebagainya. Dengan demikian, psikolog pendidikan memiliki peranan penting dalam mencari titik temu dalam tantangan pendidikan pada suatu bangsa.
Psikolog sekolahbekerja dalam ruang lingkup sekolah dan berkewajiban untuk meningkatkan kualitas sekolah agar sekolah tersebut memiliki mutu yang lebih baik. Psikolog sekolah juga memiliki kewajiban untuk memberikan penilaian terhadap kualitas guru dan memberikan inovasi baru bagi guru dalam mengajar sedangkan Psikolog pendidikan memiliki ruang lingkup kerja yang luas. Psikolog pendidikan menyelesaikan masalah pendidikan sejak pendidikan pra sekolah hingga perguruan tinggi, setting kelas, sistem sekolah, dan sebagainya. Dengan demikian, psikolog pendidikan memiliki peranan penting dalam mencari titik temu dalam tantangan pendidikan pada suatu bangsa.
Psikolog Sekolah
Peran Psikolog sekolah :
- Memberikan penilaian terhadap kinerja sekolah.
- Memberikan konseling bagi murid yang memiliki masalah.
- Membantu guru bimbingan konseling yang ada di sekolah.
- Memberikan ide-ide baru yang dapat meningkatkan mutu sekolah.
Psikolog Pendidikan
Peran psikolog pendidikan :
- Melakukan assesment dan intervensi individual murid sekolah.
- Konsultasi mengenai keberfungsian sistem sekolah.
- Melakukan assesment pada anak-anak pra-sekolah di rumahnya, dan di sekolah (play group), untuk memberikan rekomendasi alur sekolahnya.
- Rekruitmen dan seleksi staf sekolah.
- Pelatihan, misalnya memberikan pelatihan ketrampilan konseling, pelatihan untuk guru dalam menghadapi anak yang sulit belajar atau dyslexia, pelatihan keterampilan sosial, stress management, dan adolescent counseling
- Assesment orang dewasa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi
- Memberikan advice pendidikan yang berkaitan dengan penilaian formal di sekolah yang terkait dengan peraturan-peraturan pendidikan.
- Assesment terhadap kebutuhan pendidikan khusus dan disable, anak-anak cacat fisik atau neurologis, dukungan serta kebutuhan dalam setting sekolahnya.
- Terapi keluarga, terapi individual untuk anak yang mengalami masalah emosional, masalah keluarga.
- Dapat melakukan penelitian terapan yang menuntut kerjasama dengan disiplin ilmu lain.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar