Selasa, 08 Maret 2011

Perkembangan Kognitif dan Pengaruh Motivasi pada Pembelajaran Murid

Sampai saat ini belum banyak diketahui tentang bagaimana perubahan otak saat usia anak-anak dan ketika mereka tumbuh. Jumlah dan ukuran saraf otak terus bertambah setidaknya sampai usia mereka mencapai remaja. Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa tingkat kecerdasan otak akan sangat berpengauh pada proses belajar dan prestasi anak. 
Mungkin hal ini juga bisa dikatakan benar karena ada perbedaan yang cukup besar antara anak yang memiliki "kekurangan" dalam fungsi otak dengan anak yang normal. Anak yang memiliki kekurangan mungkin tidak akan dapat berprestasi sebaik anak yang normal dalam bidang pendidikan tetapi mereka juga tetap dapat berguna dalam bidang lain jika mereka ditangani secara tepat.

Menurut Piaget perkembangan kognitif berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan.
Jean Piaget (1896-1980), mengatakan bahwa anak dapat membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri. Piaget yakin bahwa anak-anak menyesuaikan pemikiran mereka untuk menguasai gagasan-gagasan baru, karena informasi tambahan akan menambah pemahaman mereka terhadap dunia.
 
Dalam pandangan Piaget, terdapat dua proses yang mendasari perkembangan dunia individu, yaitu pengorganisasian dan penyesuaian. Untuk membuat dunia kita diterima oleh pikiran, kita melakukan pengorganisasian pengalaman-pengalaman yang telah terjadi. Piaget yakin bahwa kita menyesuaikan diri dalam dua cara yaitu asimiliasi dan akomodasi.
Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan informasi baru ke dalam pengetahuan mereka yang sudah ada. Sedangkan akomodasi adalah terjadi ketika individu menyesuaikan diri dengan informasi baru.
Contohnya yaitu Seorang anak 7 tahun dihadapkan dengan palu dan paku untuk memasang gambar di dinding. Ia mengetahui dari pengamatan bahwa palu adalah obyek yang harus dipegang dan diayunkan untuk memukul paku. Dengan mengenal kedua benda ini, ia menyesuaikan pemikirannya dengan pemikiran yang sudah ada (asimilasi). Akan tetapi karena palu terlalu berat dan ia mengayunkannya dengan keras maka paku tersebut bengkok, sehingga ia kemudian mengatur tekanan pukulannya. Penyesuaian kemampuan untuk sedikit mengubah konsep disebut akomodasi.

Selain kognitif salah satu yang  berperan penting dalam belajar adalah motivasi.
Motivasi berasal dan kata latin movere yang berarti menggerakkan (to move). 
menurut beberapa ahli pengertian motivasi yaitu
Vroom (1964) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu proses yang mengatur pilihan pilihan yang dibuat oleh seseorang di antara berbagai bentuk  alternatif dari kegiatan sukarela.
Glueck (1978) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu rangkaian atribut yang mendorong seseorang untuk bertindak dalam suatu cara yang spesifik, yang mengarah pada tujuan.

Menurut saya sendiri motivasi adalah dorongan pada diri seseorang yang bisa berasal dari dirinya sendiri ataupun dari orang lain.
Bagaimanapun motivasi seseorang memiliki peranan yang cukup penting bagi seseorang. Sama halnya dengan Murid jika mereka memiliki motivasi untuk berprestasi dalam pendidikan mereka pasti akan melakukan berbagai cara untuk mewujudkannya tetapi jika mereka tidak memilikinya maka bagaimanapun pintarnya seseorang tetap saja dia tidak akan berprestasi dalam pendidikan karena tidak kemauan dalam dirinya untuk berusaha.
Motivasi mampu membuat seseorang untuk bertahan dan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai tujuan mereka.






     
Daftar Pustaka :
Santrock,John W,2010,Psikologi Pendidikan(Edisi Kedua),Kencana:Jakarta.
http://www.psikologizone.com/teori-kognitif-psikologi-perkembangan-jean-piaget
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif
http://diyan.staff.umm.ac.id/2010/03/04/proses-kognitif/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar